Sabtu, 15 November 2008

BAB 1

PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Pengertian dari "SISWA" adalah seorang anak yang menuntut ilmu menurut STRUK, D.J. (1950) : Lectures on classical Differential Geomtry,
Addison – Wesley Press. Sedangkan "SEKOLAH" adalah salah satu tempat untuk menuntut ilmu menurut WEATHERBRUN, C.E. (1971) : Differential Geometry Of Three
Dimensions,Cambridge University Press. Dan pengertian dari "TERLAMBAT" adalah datang tidak pada waktunya, menurut WILIMORE, T.J. (1959) :An Introduction to Differential
Geometry, Oxford University Press. Peneliti tertarik memilih judul ini karena ingin mengetahui berapa besar pengaruh siswa terlambat terhadap prestasi belajar. Dengan populasi yaitu siswa kelas 9d dengan sampel 5 orang siswa kelas 9d.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Mojokerto Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009. Dengan alamat Jln. A. Yani No. 15 Telp (0321) 322746.


RUMUSAN MASALAH

Pembuatan masalah sangat penting bagi penulis agar tidak lepas dari ruang lingkup yang menjadi alternative.
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam tugas ini adalah:
“Apakah pengaruh terbesar siswa 9D yang terlambat terhadap prestasi belajar di SMPN 2 Mojokerto pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009?”


TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi siswa terlambat kelas 9D SMPN 2 Mojokerto pada Semester ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009.

MANFAAT PENELITIAN

Para Guru SMPN 2 Mojokerto dapat mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi siswa yang terlambat.


BAB II

KONTEK IMPLEMENTASI


Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Mojokerto Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009. Dengan alamat Jln. A. Yani No. 15 Telp (0321) 322746.
Salah satu pengertian dari “SEKOLAH” sendiri adalah tempat untuk menuntut ilmu.

RENCANA PENELITIAN

Pada tanggal 11 November 2008, meminta izin kepada wali kelas untuk meneliti siswa yang terlambat, yang bertempat di SMPN 2 Mojokerto.
Pada tanggal 12-14 November 2008, meneliti siswa 9D yang terlambat pada jam sekolah ataupun jam les pagi (jam ke 0).
Pada tanggal 14 November 2008, membuat konsep tugas TIK dari Bpk Suwanan.
Pada tanggal 16 Novembet 2008, meminta izin kepada orang tua untuk mengerjakan tugas ini di Jln. Raya Canggu, Dsn. Singopadu, Jetis, Mojokerto.

SIKLUS I

Rencana pertama untuk mengatasi siswa terlambat kelas 9D SMPN 2 Mojokerto pada jam sekolah ataupun jam les pagi (jam ke 0) adalah semua siswa yang terlambat akan di denda sebesar Rp. 10.000,00.
Semua siswa menyetujui hal itu akan tetapi dengan berjalannya waktu seluruh siswa 9D SMPN 2 Mojokerto melanggar itu semua.
Siswa 9D banyak yang terlambat ketika ada jam ke 0 yang dilaksanakan pada pukul 6.00 setiap hari Selasa sampai dengan Sabtu karena kebanyakan siswa banyak yang beralasan bangun kesiangan.

SIKLUS II

Dengan kurang berjalannya perjanjian bagi siswa yang terlambat, seluruh siswa kelas 9D membuat perjanjian baru yaitu bagi siswa yang terlambat lebih dari 5 menit, siswa tersebut tidak boleh mengikuti bidang study guru yang sedang mengajar di kelas 9D. Akan tetapi itu hanya berlaku pada tambahan pelajaran jam ke 0 pada pukul 6.00 yang dilaksanakan pada hari Selasa sampai dengan Sabtu. Pada jam pelajaran perjanjian dikenakan denda sebesar Rp. 10.000,00 masih tetap berlaku di dalam kelas.
Dengan adanya perjanjian itu, ada perubahan di dalam kelas 9D yaitu:
Siswa yang terlambat paling banyak sekitar 1 sampai 2 orang.


MENYUSUN HASIL PENELITIAN

MENGUMPULKAN DATA-DATA HASIL PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan di SMPN 2 Mojokerto.

Merumuskan masalah terbesar yang terjadi karena siswa terlambat.

Langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi siswa yang terlambat.

Rencana penelitian yang disusun sesuai dengan jadwal pelaksanaan.

Faktor utama terjadinya siswa yang terlambat.


PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Suatu penelitian sudah selesai dilakukan, maka harus membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk tertulis. Laporan penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban. Ada berbagai versi laporan hasil penelitian tergantung dari lembaga ataupun pakar mana yang menulisnya. Sekalipun demikian ada benang merah dalam isi penulisan laporan, yaitu terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Laporan terdiri atas : Bagian I berisi Pendahuluan; Bagian II berisi DESKRIPSI; Bagian III berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Kesimpulan dan Saran.
Laporan hasil penelitian
contohnya sebagai berikut:
1.Judul
2.Pendahuluan
3.Latar Belakang
4.Rumusan Masalah
5.Tujuan Penelitian
6.Manfaat Penelitian
7.Deskripsi
8.Penelitian dan Pembahasan
9.Kesimpulan dan Saran


MENYUSUN KONSEP LAPORAN PENELITIAN
DAN
MENYUSUN LAPORAN AKHIR


Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa sebagai usaha belajarnya dalam rangka mencapai prestasi yang diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan tergambar dalam bentuk prestasi. Usaha atau cara belajar seseorang akan terlihat dari prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga prestasi belajar yang baik juga dipengaruhi oleh cara belajar yang baik pula.Sedangkan Slameto berpendapat bahwa”Banyak siswa dan atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajar karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif”. Semakin baik siswa dalam mengetahui cara belajar yang baik maka kan baik pula prestasinya.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hamalik yang mengemukakan “cara dan kebiasaan belajar yang tepat akan menentukan hasil yang memuaskan, sebaliknya cara belajar yang buruk akan memberikan hasil yang kurang memuaskan”.

Dengan memiliki cara belajar yang baik nanti akan terasa bahwa setiap usaha belajar selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang dipelajari dapat dikuasai sehingga ujian dapat dilakukan dengan berhasil. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan secara teoritis bahwa Ada Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Faktor terbesarnya adalah dapat menggangu konsentrasi belajar siswa karena datang terlambat, dalam arti siswa tergesa-gesa untuk berangkat ke sekolah dan sesampai di sekolah dia harus menaati perjanjian yang telah dibuatnya. Hal itu membuat dia semakin terganggu konsentrasinya.



BAB III

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


SIKLUS I

Rencana pertama untuk mengatasi siswa terlambat kelas 9D SMPN 2 Mojokerto pada jam sekolah ataupun jam les pagi (jam ke 0) adalah semua siswa yang terlambat akan di denda sebesar Rp. 10.000,00.
Semua siswa menyetujui hal itu akan tetapi dengan berjalannya waktu seluruh siswa 9D SMPN 2 Mojokerto melanggar itu semua.
Siswa 9D banyak yang terlambat ketika ada jam ke 0 yang dilaksanakan pada pukul 6.00 setiap hari Selasa sampai dengan Sabtu karena kebanyakan siswa banyak yang beralasan bangun kesiangan.


SIKLUS II



Dengan kurang berjalannya perjanjian bagi siswa yang terlambat, seluruh siswa kelas 9D membuat perjanjian baru yaitu bagi siswa yang terlambat lebih dari 5 menit, siswa tersebut tidak boleh mengikuti bidang study guru yang sedang mengajar di kelas 9D. Akan tetapi itu hanya berlaku pada tambahan pelajaran jam ke 0 pada pukul 6.00 yang dilaksanakan pada hari Selasa sampai dengan Sabtu. Pada jam pelajaran perjanjian dikenakan denda sebesar Rp. 10.000,00 masih tetap berlaku di dalam kelas.
Dengan adanya perjanjian itu, ada perubahan di dalam kelas 9D yaitu:
Siswa yang terlambat paling banyak sekitar 1 sampai 2 orang.

KESIMPULAN

Sesuai hasil penelitian saya dapat menyimpulkan bahwa siswa terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap konsentrasi belajar karena dapat menggangu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau diterangkan oleh Bapak dan Ibu Guru.


SARAN

Bagi siswa yang sering terlambat setidaknya mengurangi tidur larut malam karena dapat munyusahkan diri sendiri untuk bangun lebih pagi dan juga sulit untuk mengikuti materi belajar dengan baik.

DAFTAR PUSAKA

1. STRUK, D.J. (1950) : Lectures on classical Differential Geomtry,
Addison – Wesley Press.
2. WEATHERBRUN, C.E. (1971) : Differential Geometry Of Three
Dimensions,Cambridge University Press.
3. WILIMORE, T.J. (1959) :An Introduction to Differential
Geometry, Oxford University Press